Taty Rahayu

Nama Taty Rahayuningsih, lahir di Banyumas 6 Januari 1969. Saat ini bekerja sebagai Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat. Ho...

Selengkapnya
Navigasi Web
 CATATAN HARIAN SEORANG PENGAWAS (BAGIAN 23)
DAY KE-29_JUM'AT 29 MEI 2020, #60 HARI MENULIS

CATATAN HARIAN SEORANG PENGAWAS (BAGIAN 23)

Bagian 23.

Pengawas Juga Punya cerita (2)

“Formula sukses itu sederhana, lakukan yang terbaik dan orang-orang akan menyukainya”. (Sam Ewing)

Saya sependapat dengan pemikiran Sam Ewing tokoh dari Amerika, bahwa kita tak perlu mengikrarkan kesuksesan diri, karena orang lain yang akan melihat dan menilai. Prinsip saya dalam bekerja adalah kerjakan yang saya bisa dan bertanya ke ahlinya apa yang belum saya bisa dengan ritme kerja saya mengalir begitu saja. Saya tidak pernah berusaha untuk dikenal, saya pun membiarkan mereka mengenal saya cukup dengan karya-karya saya. Saya selalu sadar bahwa hidup adalah rangkaian cerita yang membentuk plot atau alur.

Sore itu, langit benar-benar berwarna perak keemasan sebentar lagi sang Raja penerang dunia akan menyusup di bibir bumi. Saya mendapatkan pesan whatsapp dari nomer tidak dikenal. Saya buka lalu kubaca, pesan singkat tersebut dari seorang jaksa pengadilan negeri Cibinong yang memintaku untuk hadir dalam persidangan pencemaran nama baik Ibu Bupati Ade Yassin. Pesan WA tersebut saya jawab singkat “siap”.

Berita tersebut segera saya kirim ke Bunga teman baikku untuk meminta dukungan karena kasus ini menyangkut orang nomor satu di kabupatenku. Bunga pun menemaniku selama proses persidangan. Hampir 45 menit setelah di sumpah hakim untuk memberikan kesaksian sesuai bidangnya, saya duduk di kursi pesakitan. Hakim mencecar banyak pertanyaan kepada saya, begitupun dengan jaksa penuntut umum, terlebih sang pengacara terdakwa.

Hati-hati saya memberikan jawaban, selain tegang juga karena persidangan dibuka untuk umum. Alhamdulillah semua pertanyaan hakim, jaksa dan pengacara terdakwa bisa saya jawab dengan lancar. Hakim pun mengetuk palu, pertanda persidangan selesai dengan menghadirkan saksi ahli bahasa yaitu saya. Bunga menghampiriku memberikan ucapan selamat dan memelukku. Angin siang mengibaskan hijab warna coklatku meninggalkan gedung pengadilan bersama Bunga.

Tak ada kata selama perjalanan pulang antara saya dan Bunga tapi dada ini terasa lega. Pertanyaan Hakim masih teringat tajam dalam benakku, dan itu merupakan pertanyaan tersulit selama 45 menit persidangan.

Maret 2020, tepatnya hari senin tanggal 16. Kembali saya duduk di kursi pesakitan menjadi saksi ahli bahasa artis Eza Gionino dengan delik perkara penipuan jual beli ikan arwana dan ancaman pembunuhan. Mungkin karena Ia seorang artis, jalannya persidangan cukup banyak menyita waktu dan penuh dihadiri awak media. Tak terkecuali saya pun mendapatkan beberapa pertanyaan dari awak media MNC TV begitu ke luar dari ruang sidang. Sidang yang digelar mulai pukul 14.00 akhirnya ditutup pukul 17.00.

Pertanyaan dari jaksa penuntut umum, hakim dan pengacara tak segencar waktu saya dihadirkan sebagai saksi ahli bahasa ibu Bupati. Hanya karena Eza seorang public figur para pengemar dan pemburu berita berjajar di luar persidangan. Begitu pun dengan petugas keamanan siaga di depan pintu ruang persidangan.

Saya tak pernah menyangka Eza sebagai artis mempunyai sikap yang sangat santun. Ia dan keluarganya menghampiriku di ruang tunggu jaksa memperkenalkan diri dan mengajaknya berfoto. Obrolan singkat terjadi antara saya dan Eza, sampai pada hal tulis menulis dan seni peran.

Obrolan begitu cair dan akrab, seolah sudah saling mengenal dalam waktu yang lama. Hingga tak disadari ke luar dari bibir mungilku bahwa saya baru saja menulis novel KUBAH dan dalam proses penerbitan. Eza meminta draf untuk mempelajarinya, Ia pun memberikan beberapa contoh transkrip naskah FTV kepadaku untuk dipelajari dan menyuruh saya untuk mencoba membuatnya. Sambil berkelakar Ia berucap ; “Ibu, bila saya sodorkan kepada produser dan diminati berapa loyalty yang ibu budget?”. Waktu itu, saya hanya tersenyum simpul dan berkata; “Berapapun saya terima, karya saya bisa dinikmati banyak orang sudah anugrah luar biasa, itulah pengabdian saya “.

Hujan semakin deras, tapi kami harus saling berpisah. Salah satu kru MNC-TV memayungiku menuju tempat parkir di mana mobil saya diparkir. Rasa lelah sudah pasti apalagi saya dalam kondisi puasa sunah, tapi semuanya akan menjadi illah. Inilah catatan harianku. Selesaikah sampai di sini? “Belum”. Salah satu bagian novel Sketsa Cinta Biru juga digubah menjadi syair lagu. Hanya si peng-gubah ngotot agar saya yang menyayikan sehingga terjiwai dan saya menolak, hingga sampai hari ini belum juga dilaunching. Jujur saya bisa nangis bila disuruh menyanyi, suara saya terlalu indah untuk dinikamati. Padahal lirik lagu tersebut sangat indah waktu dinyanyikan oleh sang peng-gubah.

“Aku sadar, dalam hidup yang terpenting bukan bagaimana bisa menaklukkan, tapi berjuang keras tanpa rasa mengeluh. Meskipun permasalahan hidup masih menyilimutiku hingga saya menulis catatan harian ini, saya akan terus berusaha meraih bintang dan menjadi sebuah pohon yang rindang meskipun usiaku sudah memasuki senja. Saya kira untuk berkarya tak mengenal usia. Semoga Allah SWT meridhoi niat baik ini. Salam……….

Terimakasih Bunga, Kau membuatku menjadi wanita kuat.

***********

@Tantangan Jilid Dua dalam 60 Hari Menulis.

@Hari ke-29 dalam 60 hari menulis. (Jum’at, 29 Mei 2020).

@Taty Rahayuningsih

@PS_Koe

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Literasi yg berbuah prestasi

29 May
Balas

Terimakasih. Belajar dari ibu kepala sekolah.

29 May

Keren bun.

29 May
Balas

Terimakasih

29 May

Harus belajar banyak niee ke ibu...semoga menularkan virus kebaikan

29 May
Balas

Kita sama2 belajar pak Sadan

29 May

Perjalanan yang menggelitik, dari menulis sampai pengadilan hingga penggubah lagu, Amazing ibu....

29 May
Balas

Terimakasih bu Ulis. Berkat dukungan ibu juga

29 May

Karya yang sangat luar biasa. Adakan kelas khusus untuk berbagi ilmunya Bu Haji...he he.

29 May
Balas

Siapp

29 May

Wah, makin mengepakan sayap ke layar kaca . Kereeen Ibu

29 May
Balas

Doanya Neng

29 May



search

New Post